HALAMAN HIBURAN
FILEM 'Fetih 1453'. Filem terbitan Turki pada tahun 2012 ini berdurasi 2 jam 36 minit 4 detik. Mengadopsi kisah pejuang Islam yang mampu menaklukkan tembok Konstantinopel. Tembok Konstantinopel adalah tembok raksasa tiga lapis dan terkokoh pada masanya. Sejak dibuat pada tahun 324 M belum ada yang mampu menaklukkan tembok itu.
Letaknya di sebelah barat selat Bosphorus (Turki) yang memisahkan antara benua Asia dan Eropah. Alur filem ini dimulai pada tahun 627 H/ 1206 M.
“Konstatinopel akan dibebaskan oleh umat Islam. Pemimin yang membebasnya adalah sebaik-baik pemimpin dan tenteranya adalah sebaik-baik tentara.” Rasulullah, menyampaikan berita kepada beberapa sahabatnya.
Kemudian dinarasikan peristiwa-peristiwa menakjubkan manjelang kelahiran Sultan Mehmed II, seperti
- banyak kuda yang melahirkan bayi kembar,
- tuain yang melimpah menghasilkan sampai empat kali dalam setahun, dahan-dahan pohon sampai ke tanah sebab lebanya buah.
- ditahun yang sama pula terlihat komet pada siang hari.
- Menurut kepercayaan masyarakat pada waktu itu, tembok Konstantinopel yang tak pernah dikalahkan akan runtuh.
Di dalam filem tersebut digambarkan ketika pelayan istana menyampaikan berita kelahiran sultan Mehmed II, ayahanda (sultan Murad II) tengah melantunkan Surat Al-Fath dengan suara merdunya. Dalam filem tersebut diceritakan kali pertama Sultan Mehmed II naik tahta ketika berusia 12 tahun kerana Sultan Murad II telah letih meghadapi pertikain politik antara para Wazir (menteri) dan panglimanya.
Namun Wazir ketua Halil Pasha memutuskan memanggil kembali Sultan Murad II untuk kembali bertahta, kerana kemungkinan adanya ancaman dari tentara salib yang ingin merebut Ottoman. Sultan Murad II menghembuskan nafas terakhirnya dan sultan Mehmed II kembali menaiki tahta. Berita wafatnya Sultan Murad II banyak yang sudah mengetahui termasuk Kaisar Constantin, Raja Paus, dan kerajaan Kristian lainnya.
Di awal masa pemerintahan kedua Sultan Mehmed II, banyak penduduk yang meragukan kepemimpinan Beliau. Kerana sebelumnya Beliau pernah digulingkan dari kekuasaanya. Sultan Mehmed II lebih mengutamakan rakyatnya daripada anak (Pangeran Bayazid) dan isterinya (Gulbahar Hatun). Sultan Mehmed II pernah mendapatkan mimpi bertemu dengan Osman (nenek moyang) dan Osman berpesan bahwa Sultan Mehmed II lah yang akan membuat kekaisaran Turki menjadi lebih besar, serta Beliau lah pemimpin yang telah diramalkan Rasul untuk membebaskan Konstantinopel.
Berbagai usaha dilakukan sultan Mehmed II untuk merebut wilayah Konstantinopel. Ia mempelajari ilmu ketentaraan, ilmu teknik, sains, matematik, dan 6 bahasa. Beliau juga mahir menggunakan pedang hasil pengajaran dari Hasan (prajurit kepercayaan Sultan).
Setelah mendapat mimpi itu sultan Mehmed II langsung mengutarakan rencananya kepada para wazirnya untuk membuat 100 kapal dalam setahun dan 3 meriam raksasa. Beliau juga meminta wazir ketua Halil Pasha untuk melaporkan status persenjataan dan amunisi dari Janissari (pasukan elit Turki). Mendengar berita tersebut Halil Pasha menyatakan keberatan.
Menurut Halil Pasha rencana tersebut hanya akan membuat kekuasaan semakin menyusut. Namun sanggahan tersebut ditolak mentah oleh Sultan Mehmed II kerana menurut Beliau hidup untuk mencatatkan sejarah, bukan untuk menjadi seorang pengecut. Kemudian ditampilkan latar pelabuhan Genoa, Itali. Dimana kali pertama sosok Era ditampilan.
Diceritakan Era menolak lamaran dari Guistiniani ditempat itu. Era pun kembali tinggal bersama ayah angkatnya (Urban). Ia pun menyampaikan bahawa Notaras (orang kerajaan Constantine) inginkan Urban untuk membuatkan meriam untuknya. Tetapi Urban menolak dan Ia diancam bunuh dan berhasil diselamatkan oleh Hasan.
Sebagai tanda jasa, Urban memenuhi permintaan sultan Mehmed II untuk membuat meriam raksasa yang belum pernah ada sepanjang sejarah. Dikisahkan juga Karamanoglu Ybrahim yang disokong oleh kaisar Constantine sedang dalam persiapan perang melawan pasukan sultan Mehmed II. Namun Karamanoglu Ybrahim menyerah sebelum terjadinya peperangan.
Bukti pengkhianatan Halil Pasha pun terbongkar. Sultan berhasil merebut surat yang dikirimkan Orhan kepada Ybrahim. Dalam surat tersebut tertulis bahawa Halil Pasha berada di pihak Ybrahim. Pada tahun 1452 M Sultan Mehmed II mulai membangun benteng di Bogazkesen untuk menyerang Konstantinopel. Lokasi tersebut memungkinkan untuk menyekat semua kapal yang datang dari laut hitam.
Sehingga supply makanan kerajaan yang dipimpin Kaisar Constantine akan terputus. Pembangunan tersebut melibatkan ribuan rakyatnya. Mereka bekerja tanpa kenal waktu dan kerjasamanya terlihat sangat jelas. Amat menakjubkan, ketika mereka bekerja kemudian Sultan Mehmed datang, dan serentak mereka memberikan penghormatan pada Sultan. Sungguh, itu suatu pemandangan yang sangat berlawanan dengan yang berlaku kepada pejuang-pejuang masa kini.
Khabar mengenai pembangunan benteng pun akhirnya diketahui Kaisar Constantine beserta teman Kristian lainnya. Mereka berencana membentuk tentera yang tangguh untuk mengurungkan niat Sultan Mehmed II. Namun ketika itu kondisi Perancis dan Inggeris saling berperang sedangkan Jerman sedang menghadapi konflik internal negaranya.
Kondisi mereka tertekan. Tidak ada pilihan lain kecuali penggabungan gereja Orthodoks terhadap Katolik. Pada Januari 1453 Genoa mengirimkan tentara bantuan yang dipimpin oleh Giustiniani (spesialis dalam mempertahankan kota-kota bertembok) beserta 700 lelaki bersenjata lainnya untuk membantu melawan serangan dari tentara Sultan Mehmed II.
Benteng, meriam, kapal, panah dan segala sesuatu yang diperlukan untuk pertempuran pun sudah siap. Sultan Mehmed II segera menggerakkan serangan. Berbagai strategi disusun kedua belah pihak. Kaisar Constantine pun memasang rantai besi raksasa di bahagian Golden Horn, tembok terlemahnya (tembok satu lapis) sehingga tidak memungkinkan kapal-kapal untuk melintas dan menyerang tembok.
Sebelum pergi ke medan perang, Sultan Mehmed II melaksanakan shalat dan meminta restu pada isteri dan anaknya. Serangan pertama pada Jum’at, 6 April 1453 M. Sultan Mehmed II membawa 250,000 prajurit dari berbagai divisi sedangkan pasukan Konstantinopel jumlahnya jauh lebih sedikit. Sebelum penyerangan, Sultan Mehmed II memberikan tiga pilihan kepada Kaisar Constantine, iaitu:
- Masuk Islam, maka penyerangan ke tembok Konstntinopel akan dibatalkan.
- Membayar Jizyah dan mentaati syariah Islam.
- Diperangi sampai Allah memenangkan kaum Muslim.
Beberapa hari setelah penyeranagan pertama gagal, Sultan Mehmed II memerintahkan pelombong dari Serbia untuk menggali terowong bawah tanah agar pasukan boleh masuk dari bawah tanah. Namun rencana tersebut berhasil dibaca oleh pasukan Konstantinopel. Selang 12 hari dari penyerangan pertama, Sultan Mehmed II melakukan penyerangan kedua pada malam hari. Lagi-lagi gagal.
Pihak Konstantinopel mengalami kekurangan bahan makanan. Kerana Sultan Mehmed II telah memblok semua pasokan makanan dan logistik dari manapun, termasuk dari saudara Kristiannya. Namun ada 3 kapal yang lulus menuju Konstantinopel walaupun telah mendapat serangan laut dari tentera Sultan Mehmed II kerana kapal-kapal tersebut berukuran sangat besar.
15.000 pasukan Turki telah gugur dan belum membuahkan hasil. Hal tersebut membuat Sultan Mehmed II agak kecewa. Di tengah kekecewaan Sultan, datanglah dorongan motivasi dari gurunya. Gurunya mengajak Sultan mengunjungi makam Ayyub Al-Ansyari r.a yang terletak dekat tembok Konstantinopel.
Ayyub Al-Ansyari r.a pernah ikut mengepung Konstantinopel bersama tentera muslim dalam perang salib dan Beliau tidak pernah meninggalkan tempat tersebut sampai beliau meninggal dunia. Saat itu usianya sudah tidak muda dan dalam keadaan sakit. Gurunya perpesan kepada Sultan agar tidak menyerah, kerana bila Sultan tidak melakukannya sekarang beliau tidak akan berpeluang melakukannya lagi.
Akhirnya, Sultan menemukan ide yang sungguh luar biasa. Sultan memerintahkan pasukannya untuk menyeret kapal-kapal besar melalui jalan darat menuju Golden Horn (gerbang terlemah Konstantinopel). Siasat tersebut tidak pernah terlintas dalam pikiran Kaisan Konstantine, sehingga muncul kepanikan pada rakyat dan tenteranya.
Dalam usaha mengatasi hal tersebut, Kaisar meminta pendeta-pendeta Konstantinopel untuk mengadakan upacara persembahan kepada Bonda Maria. Mereka mempercayai azimat Hedogetria, iaitu lukisan Bunda Maria dan Yesus diusung keliling kota untuk mendapatkan pertolongan dari langit dan mengusur musuh.
Pada 29 Mei 1453 Sultan Mehmed II beserta pasukannya melakukan serangan besar-besaran. Mereka berhasil meruntuhkan tembok terlemah dari Konstantinopel. Sehingga pasukan Sultan dapat menerobos masuk ke dalam Konstantinopel. Penduduk Konstantinopel berusaha menyelamatkan diri mereka dengan berlindung di Hagia Sohia (gereja di dalam Konstantinopel).
Sementara itu Hasan dengan anak panah yang tertancap di tubuhnya berusaha keras mengibarkan bendera di puncak bangunan Konstantinopel.Setelah berhasil menancapkan bendera, Hasan menghembuskan nafas terakhirnya di tempat kejadian. Ia meninggalkan seorang Isteri (Era) dan anak yang masih dalam kandungan. Kaisar Constantine dan Guistiniani dikisahkan gugur dalam peperangan.
Sejak saat itu wilayah Konstntinopel resmi diambil alih kembali oleh Muslim. Sultan pun memberikan kebebasan beragama kepada rakyat Konstantinopel. Filem ini ditutup dengan adegan dimana Sultan menggendong anak perempuan dari rakyat Konstantinopel dan anak tersebut memainkan jenggot Sultan.
Kurang-lebihnya seperti itulah perjuangan Sultan Mehmed II di filem Fetih 1453. Semoga tulisan ini dapat menggambarkan kepemimpinan beliau dalam memimpin pasukannya mengambil alih Konstantinopel. Kerana itu ia wajar ditonton oleh pemimpin-pemimpin politik negara, apalagi bagi yang beragman Islam.
Filem-filem bercorak begitulah sepatutnya diketengankan kepada remaja-remaja Malaysia!
Lihat sebelm ini..
- Fetih 1453, Filem Islam Bebaskan Constantinople
- Rahsia Kemenangan Tentera Islam, Apa Hubungan Deng...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan